Flutter adalah sebuah framework pengembangan aplikasi opensource untuk membuat aplikasi yang sifatnya multiplatform, baik web, perangkat mobile, hingga perangkat embedded. Untuk perangkat mobile sendiri pun bisa digunakan untuk iOS dan Android. Jadi, kita cukup membuat sebuah project program untuk bisa digunakan di android maupun iOS. Istilah yang sering digunakan untuk hal ini adalah single codebase.
Flutter dibuat oleh Google, oleh karenanya sangat bagus untuk membuat aplikasi-aplikasi Android. Setidaknya ada tiga karakter utama yang ditonjolkan oleh Flutter, yaitu fast (cepat), productive (produktif), dan flexible (fleksibel).
Fast (cepat) mengacu pada kecepatan kompilasi kode program menjadi bahasa mesin seperti cepatnya kode diinterpresi semacam javascript. Oleh karena itu, kecepatan kompilasi ini berimbas pada karakter produktif melalui fitur hot reload. Jadi, begitu kita melakukan run program, fitur hot reload akan tampak ketika kita menyimpan file di project dan akan langsung tampak hasilnya di preview atau debug programnya, baik kita menggunakan browser, virtual device, maupun real device. Nah, mungkin ini juga merupakan kelebihan mengapa kita bisa produktif, karena kita bisa run aplikasi kita di browser. Ya, kita tidak butuh setting android virtual device manager atau harus menyambungkan kabel untuk menggunakan real device dalam uji coba program yang kita buat. Jadi, kita bisa lebih produktif.
Karakter berikutnya adalah fleksibel. Hal ini mengacu pada sistem layout yang digunakan oleh flutter yang memanfaatkan sistem blok untuk layout halaman aplikasi. Fleksibilitas ini memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai widget yang sudah ada maupun widget modifikasi sendiri dan akan adaptif terhadap layar device yang akan digunakan nantinya.
Flutter menggunakan bahasa dart yang memiliki banyak kelebihan. Dart adalah bahasa pemrograman bertipe dinamis. Sintaksnya mirip dengan bahasa pemrograman lain seperti Java dan C++. Dart juga memiliki tools untuk membantu developer menulis, menguji, dan memperbaiki kode. Dart dikembangkan oleh komunitas developer ahli yang aktif dan terbuka. Penggunaan bahasa Dart itu gratis (open source).
Konon, dart ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada javascript. Jadi, untuk urusan aplikasi web atau mobile tentu cukup memberi kepuasan tersendiri. Selain itu, bahasa ini relatif mudah dipelajari. Bahkan ada website untuk bisa praktik langsung secara online di DartPad. Di sini selain panel untuk menulis sintaks, juga disediakan langsung panel debug-nya. Jadi kita bisa langsung liat hasil dari sintaks dart yang sudah kita buat.
Tidak hanya unggul dari sisi bahasa dart-nya, flutter ternyata didukung oleh banyaknya komunitas dan ketersedian library yang melimpah dengan tentu saja UI yang mudah dikustomisasi. Tak heran, banyak perusahaan besar menggunakan flutter. Sebut saja grab, toyota, ebay, alibaba, dan masih banyak lainnya mempercayakan framework flutter ini untuk membangun aplikasi-aplikasinya.
Kelemahan Flutter
Dari tadi, kita menyoal kelebihan flutter. Padahal, sejatinya tidak ada yang sempurna. Salah satu kelemahan flutter adalah ukuran file program yang dihasilkan begitu besar. Hal ini karena semua komponen dari library yang digunakan dalam project akan dikompilasi, baik nanti akan dipanggil dalam fungsionalitas aplikasi maupun yang tidak. Ukuran file yang besar ini tentu saja akan sedikit memperberat performa device terlebih jika kapasitas memory dan storage-nya agak terbatas.
Untuk pemula, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan dalam mengatasi kelemahan flutter ini. Meskipun, seiring berjalannya waktu dan meningkatkan kemampuan dalam ber-flutter, ada tips yang bisa dilakukan agar ukuran apk yang dihasilkan oleh flutter ini tetap kecil. Ya, tentu saja dengan membuang resource-resource yang tidak diperlukan. Caranya? kapan-kapan lagi kita kupas.
Di Mana Belajarnya?
Seperti disinggung sebelumnya, keunggulan flutter adalah mudah dipelajari dan banyak komunitasnya. Oleh karena itu, kita dapat belajar dengan mudah dari sumber-sumber yang sudah ada di internet. Rujukan pertama yang kami rekomendasikan tentu saja website resmi flutter yang ada di Dokumentasi Flutter.
Belajar dari contoh-contoh yang sudah ada pun kita bisa. Silakan akses galeri flutter, di sana kita disuguhi berbagai macam user interface sekaligus kode sintaksnya. Jadi, kita bisa mencoba langsung mengutak-atik kode untuk bereksperimen lebih lajut. Kodenya singkat sehingga memudahkan kita untuk mempelajarinya.
Selain dari situ, kita bisa langsung praktik dengan menyimak video-video di youtube secara gratis. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa mencoba beberapa video berikut:
- Playlist Flutter Tutorial oleh Erico Darmawan Handoyo
- Tutorial Flutter Indonesia oleh Kuldii Project
- Belajar Flutter Pemula oleh BuiltwithAngga
- Belajar Flutter 2023 oleh Dosen Ngoding
- Flutter Course 2023 oleh CodeWithBahri
- dan masih banyak lagi yang lainnya
Selamat belajar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar